SEJARAH SINGKAT SMK NEGERI 1 PACET
SMK NEGERI 1 PACET CIANJUR,
adalah SMK yang lahir pada tahun 2003 sebagai kelas jauh dari SMK
Negeri 3 Cianjur, pada mulanya memiliki siswa sebanyak 58 orang yang
belajar menumpang di masyarakat dengan sarana dan prasarana terbatas
serta pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tenaga sukarela. Dalam
perjalanannya menjelang usia 8 (delapan) tahun telah menunjukan kemajuan
yang signifikan diantaranya sarana dan prasarana berkembang dengan
cepat, pendidik dan tenaga kependidikan bertambah, peserta didik
meningkat semula 58 siswa dan tahun 2010 sudah mencapai 1200 siswa,
prestasi sekolah mulai tahun 2006 sudah nampak dari Akreditasi 4
(empat) Kompetensi Keahlian berkualifikasi A dan mulai tahun 2007 sudah
masuk kelompok Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sampai
dengan sekarang.
Namun demikain kendala masih tetap ada
mengingat sekolah ini baru berusia menjelang 5 tahun, sehingga terjadi
kesenjangan antara kecepatan pertumbuhan siswa dengan penyediaan
fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terutama Ruang Belajar, Ruang
Praktek, Labolatorium dan Perabot yang dibutuhkan untuk menempatkan
peralatan yang disuplai melalui Program Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI). Upaya yang telah ditempuh oleh sekolah dalam
mengantisifasi kekurangan fasilitas tersebut telah dilakukan dengan
berbagai macam cara diantaranya :
- Membangun jejaringan (Networking) dengan stekholder terkait.
- Melakukan pembelajaran out sourshing terutama untuk pembelajaran produktif.
- Melakukan Moafing Class dan roling penyelenggaran Prakerin.
- Memaksimalkan partisifasi Komite dalam pengadaan fasilitas dan operasional sekolah.
Upaya ini dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi secara prepentif, namun demikian belum bisa optimal dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
Strategi yang dipakai dalam merintis dan mengembangkan SMKN 1 Pacet :
Mr. Akib Ibrahim, S.Pd., M.M
- mengembangkan strategi "ROTAN" yaitu Read, Opportunity, Trust,
Adaptive, dan Networking. Read artinya membaca situasi dengan
menggunakan analisis SWOT. Dengan hasil analisis tersebut maka kita
mengembangkan peluang-peluang (opportunity) yang sudah diidentifikasi.
Selanjutnya adalah membangun kepercayaan (trust) dengan menegakkan
disiplin dan memberikan pelayanan prima. Pengalaman dalam merintis juga
mengajarkan saya untuk senantiasa beradaptasi (adaptive) dalam
mengembangkan metode pengajaran. Misalnya kalau tidak ada alat, kita
meminjam dari petani yang memiliki Terakhir adalah pengembangan jaringan
(networking) dan terbuka terhadap semua pihak. Pengembangan jaringan
yang baik telah membawa banyak keuntungan dan bantuan bagi sekolah ini.
ROTAN ini senantiasa saya tularkan kepada setiap warga sekolah, baik
guru-guru maupun siswa SMKN 1 Pacet dan bisa diterapkan di berbagai
bidang.
Tingginya tingkat ketercapaian dan ada
kepuasan bagi batin yang mendorong saya dalam bekerja. Setiap
mengerjakan sesuatu saya tidak memikirkan uang yang akan didapat, akan
tetapi berusaha memberikan yang terbaik. Setelah meyakini itu, maka
rejeki akan datang dengan sendirinya. Saya berpegang pada prinsip,
orang akan merasa berharga jika dibutuhkan orang lain. Ketika menjadi
guru, sudah seharusnya menunjukkan adanya ketulusan, keikhlasan, dan
semangat dengan harapan masa depan bangsa akan lebih baik. Selain itu
senantiasa memunculkan karya, karena dengan karyalah bangsa kita akan
maju.
0 komentar:
Posting Komentar